Dari Mana Datangnya Massa yang Bikin Rusuh Grahadi Malam Ini?

Pada Sabtu malam, 30 Agustus 2025, Gedung Negara epictoto Grahadi di Surabaya kembali menjadi pusat kerusuhan. Massa aksi membakar bagian sisi barat gedung, memicu kepanikan di sekitar lokasi. Kerusuhan ini merupakan kelanjutan dari serangkaian demonstrasi yang terjadi di berbagai kota di Jawa Timur, termasuk Kediri, yang dipicu oleh ketidakpuasan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah dan dugaan ketidakadilan dalam penegakan hukum.

Latar Belakang Kerusuhan

Aksi demonstrasi yang berujung kerusuhan ini dipicu oleh beberapa faktor, antara lain:

  • Ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah: Masyarakat merasa kecewa dengan kebijakan pemerintah yang dianggap tidak berpihak pada rakyat kecil, seperti kenaikan pajak daerah dan pemotongan anggaran untuk sektor pendidikan.

  • Dugaan ketidakadilan dalam penegakan hukum: Penangkapan terhadap sejumlah aktivis dan mahasiswa yang terlibat dalam demonstrasi sebelumnya dianggap sebagai tindakan represif dan tidak adil.

  • Pernyataan kontroversial pejabat publik: Pernyataan anggota DPR yang dianggap tidak sensitif terhadap kondisi ekonomi masyarakat, seperti usulan kenaikan tunjangan untuk anggota legislatif, memicu kemarahan publik dan memperburuk situasi.

baca juga: bp-haji-sah-jadi-kementerian-menag-harap-penyelenggaraan-haji-lebih-baik

Aksi di Grahadi

Massa aksi yang sebagian besar mengenakan pakaian hitam berkumpul di depan Gedung Negara Grahadi. Mereka membawa berbagai atribut, termasuk bendera Merah Putih, sebagai simbol nasionalisme dan protes terhadap pemerintah. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, bersama Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Rudy Saladin, sempat menemui massa untuk mendengarkan tuntutan mereka. Namun, pertemuan tersebut tidak berhasil meredakan ketegangan.

Setelah pertemuan, massa melemparkan batu dan benda-benda lain ke arah gedung, yang kemudian disusul dengan pembakaran bagian sisi barat gedung menggunakan molotov cocktail. Api melalap ruang kerja Wakil Gubernur dan beberapa fasilitas lainnya.

Asal Usul Massa Aksi

Massa aksi yang terlibat dalam kerusuhan ini berasal dari berbagai elemen masyarakat, termasuk mahasiswa, pelajar, dan warga sipil. Sebagian besar dari mereka adalah mahasiswa dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel. Mereka memulai aksi dari kampus masing-masing dan bergerak menuju Gedung Grahadi untuk menyampaikan aspirasi mereka. Aksi ini juga mendapat dukungan dari berbagai organisasi masyarakat sipil yang menuntut keadilan dan transparansi dalam pemerintahan.

Dampak dan Tanggapan

Kerusuhan ini menyebabkan kerusakan signifikan pada Gedung Negara Grahadi, termasuk pembakaran fasilitas dan penjarahan barang-barang di dalam gedung. Beberapa barang yang berhasil dijarah antara lain kasur, meja, dan peralatan kantor lainnya. Situasi semakin memanas ketika aparat kepolisian mulai menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.

Gubernur Khofifah menyatakan bahwa ia telah berkoordinasi dengan Kapolda Jawa Timur untuk menangani situasi ini dan memastikan proses hukum berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Ia juga menegaskan bahwa pemerintah akan terus berupaya untuk mendengarkan dan menanggapi aspirasi masyarakat dengan bijak.

Kesimpulan

Kerusuhan di Gedung Negara Grahadi Surabaya menunjukkan bahwa ketidakpuasan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah dapat memicu aksi protes yang berujung pada kerusuhan. Penting bagi pemerintah untuk mendengarkan dan menanggapi aspirasi masyarakat secara serius, serta memastikan bahwa proses hukum dilakukan dengan adil dan transparan. Hanya dengan cara ini, ketegangan sosial dapat diredakan dan stabilitas keamanan dapat terjaga.

sumber artikel: www.sinzooargentina.com